Objek Kajian pada Film Surat Kecil Untuk Tuhan dengan Analisis Semiotika

 PENDAHULUAN

Salah satu kajian objek seni yang berupa film populer Indonesia ini saya pilih untuk dianalisis semiotiknya. Film ini merupakan fenomena sosial dengan berbagai pemahaman . Film populer berjudul “Surat Kecil Unuk Tuhan” yang ditulis oleh Agnes Davonar ini mencuri banyak perhatian para penonton. Banyak pesan yang terkandung di dalam sebuah film ketika ditonton kemudian dimaknai oleh khalayaknya. Sebagian kalangan memandang film sebagai hasil karya seni dan hiburan semata, sebagai ruang ekspresi bebas dalam sebuah proses pembelajaran khalayak, dan kelompok lainnya cenderung memaknai film sebagai realitas berdasarkan pengalaman.

 


ISI

Bentuk Formal    : Film (VISUAL)

Penanda         “Surat Kecil Untuk Tuhan” diasumsikan mampu mengangkat sebuah realitas menjadi dua kali yakni film “Kisah Nyata dalam film ini berkisah tentang Gita Sesa Wanda Cantika, gadis remaja 13 yang memiliki keluarga & kehidupan sempurna. Sampai ia didiagnosa mengidap kanker.

Pertanda         : Kehidupannya yang damai mendadak runtuh setelah ia didiagnosis mengidap kanker ganas bernama rhabdomyosarcoma. Ia kemudian memutuskan menulis surat  kecil kepada Tuhan berisi berbagai permohonan, termasuk keinginannya untuk sembuh, tumbuh dewasa, hingga agar tidak ada lagi orang yang bernasib sama dengannya.

Dalam kajian ini saya menggunakan teori sebagai berikut

 

1. Filmic Comunication 

2.1 Asymmetry Of Semiosis

Merupakan teori dalam film yang membawa pesan kepada penonton yang tidak dapat langsung merespons kode yang sama (Mectz 1968: 83; Cf Worth 1969, 292) dengan demikian bioskop lebih mudah menerima komunikasi unilatcral, daripada teater, sehingga publik mungkin memiliki sedikit gambaran tentang penampilan itu. Kesimpulan yang diterapkan film “Surat Kecil untuk Tuhan”,yaitu  prosedur yang pertama kali meneliti adalah mengidentifikasi adegan-adegan dalam film tersebut yang mengandung struktur tanda cukup kuat sehingga bisa berdiri sebagai representasi realitas. Untuk memetakan tanda-tanda dalam film ini maka peneliti melakukan pencatatan atas adegan-adegan yang ada di dalam film tersebut dengan menekankan hadirnya struktur tanda (ikon, indeks, simbol). Pencatatan yang dilakukan peneliti berdasarkan alur skenario atau scene kemudian direduksi dan diuraikan secara random/acak sebagaimana berikut.

 

2.2 Medium and Message

Dalam teori ini bentuk ekspresi visual dan akustik film ini tidak dapat diubah selama pertunjukan dan terus diperindah (cf. Bettetini 1968- 21 — 22). Ini adalah ciri lain yang oleh bioskop lebih mirip dengan buku ini daripada theater. Baik film maupun buku, secara umum menulis adalah techiques (CE Metz 1971: 254-88 untuk adegan ini dan similari lainnya tetapi juga tentang perbedaan antara film dan penulisan). Kaitan dengan film Surat Kecil Untuk Tuhan Sendiri yaitu objek yang ditampilkan memiliki kemiripan yang hampir sama dengan penulisan naskah yang asli. Berdasarkan beberapa indikasi, peneliti akhirnya memutuskan untuk menganalisa film “Surat Kecil untuk Tuhan”. Pertama, fenomena ini berangkat dari kisah nyata yang ditulis dalam versi novel, kemudian diproduksi menjadi sebuah film hingga versi drama/sinetron televisi. Karena itu, rangkaian fenomena tersebut mempunyai hubungan kausalitas dan multitafsir dari perspektif khalayak sehingga film ini representatif sebagai objek analisis teks media (semiotika).

 

Kesimpulan 

Bentuk penyampaian dalam film Surat Kecil Untuk Tuhan memiliki struktur tanda yang disimpulkan bahwa terdapat tanda-tanda sinematik/film yang signifikan dan bersifat struktural. Struktur tanda film yang dimaksud relevan dengan perspektif teoretis semiotika Charles Sanders Peirce, yang menganalisis teks/pesan media (film) dalam dimensi ikon, indeks dan simbol, di mana ketiga struktur tanda tersebut merupakan rangkaian yang tidak terpisahkan dalam upaya menemukan makna denotatif film.

 

Komentar

Postingan Populer